Eksklusif: ‘Simple Truth’ Tiga Dekade Sidney Mohede

Eksklusif : ‘Simple Truth’ Tiga Dekade Sidney Mohede


Sidney Mohede adalah salah satu Pemimpin Pujian dan Penulis Lagu rohani paling berpengaruh di Indonesia dan Asia saat ini, namanya dikenal luas di kancah permusikan rohani sebagai Musisi rohani dan Produser musik sejak jaman GMB hingga True Worshipers dan JPCC Worship.

Dan tepatnya pada 27 November lalu Sidney Mohede bersama dengan Insight Unlimited meluncurkan buku pertamanya yang berjudul ‘Simple Truth’. Buku ini ditulisnya setelah genap 3 dekade karyanya memberkati dunia musik rohani. Buku pertama Sidney tersebut sudah dapat di preorder sejak 6 November dan hanya dalam kurun waktu 14 hari sebanyak 1000 buku berhasil dipesan. Saat artikel ini dirilis buku ‘Simple Truth’ telah dicetak ulang untuk yang ke dua kali per Desember 2020.

‘Simple Truth’ berisi tulisan sederhana karya Sidney Mohede tentang kehidupan. Perjalanan hidup dan pelayanannya selama puluhan tahun mengikut Yesus bersandar pada firman-Nya namun disederhanakan dalam bahasa dan praktek sehari-hari. Sesuatu yang sederhana namun esensial dan banyak terlupakan. Tidak hanya itu didalam buku ini, Sidney juga membahas tentang 10 buah lagu yang ia tulis serta cerita dan arti dibalik lagu-lagu tersebut dalam kehidupannya.

Dalam jumpa pers secara virtual yang diadakan pada Sabtu, 28 November 2020 dan disiarkan secara live melalui akun Instagram Insight Unlimited serta 6 radio di tanah air, Sidney yang saat ini masih aktif sebagai salah satu gembala di gereja JPCC, mengungkapkan harapannya lewat buku ‘Simple Truth’ sobat Kristiani dapat melihat kebaikan Tuhan dan mengenal Yesus di setiap musim kehidupan. Pada kesempatan yang sama Sidney Mohede berbagi mengenai buku yang baru saja diluncurkan.

Selamat atas peluncuran buku pertama ‘Simple Truth’, dibuat dalam 2 versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ada 14 chapter dan ada 10 Songs Story. Bisa dikatakan cukup tebal untuk buku pertama ya?

Sebenarnya prosesnya memang sudah cukup lama, kaget bahwa ternyata tebal juga, padahal awalnya saya sempat berpikir bersama teman Insight Unlimited sepertinya buku ini akan sedikit isinya, karena tidak banyak yang ingin saya keluarkan, tapi ternyata hasilnya cukup banyak.

Seperti yang kita tahu bahwa Sidney Mohede dikenal sebagai seorang Penulis Lagu, Worship Leader dan Produser. Lalu mengapa tiba-tiba menulis sebuah buku, apa yang menjadi alasan untuk menulis buku ini?

Mengapa saya mau menulis buku, awalnya dimulai dari 10 tahun yang lalu, zaman twitter masih terkenal, saya suka menulis setiap pemikiran, kutipan atau opini yang mungkin menarik dengan menggunakan hastag #SimpleTruth, berpikir bahwa ini untuk anak-anak saya, dan nantinya mereka bisa melihat tulisan-tulisan ini yang merupakan nasihat sederhana atau prinsip yang saya pelajari dalam hidup.

Juga begitu banyak teman yang bertanya kapan saya mau menulis buku, namun dengan berjalannya waktu semakin lama semakin banyak pemikiran yang saya tulis, sampai akhirnya tahun lalu saya ditantang oleh teman-teman terutama Yenny Johan sebagai Pemimpin Redaksi (dari Insight Unlimited) yang meminta saya untuk mencoba merangkum semua dan dibuat sebuah buku, hingga saya merasa mungkin ini sudah waktunya saya bisa menulis sesuatu, untuk saya bisa bagikan pada generasi berikutnya tentang nilai-nilai kehidupan yang saya pelajari dari Firman Tuhan selama ini.

Tapi ternyata menulis lagu dan menulis buku itu sangat berbeda , menulis buku buat saya jauh lebih sulit dibandingkan menulis sebuah lagu, karena perlu detail dan butuh pemikiran yang jauh lebih panjang.

Bisakah anda berbagi sedikit tentang apa sebenarnya isi buku ini dan mengapa diberi nama ‘Simple Truth’

Buku ini hanya tentang pemikiran saya, pedoman-pedoman sederhana yang yang membentuk saya sampai hari ini, dan semuanya tentunya dari firman Tuhan, hanya saja disederhanakan dalam bahasa dan praktek sehari hari, untuk kita dapat mengerti panggilan, tujuan, mengerti arti murah hati , kindness dan lain sebagainya.

Itu sebabnya saya memberi judulnya ‘Simple Truth’ , karena sering kali kita dengan semakin bertambahnya usia selalu berpikir jika kebenaran itu yang rumit, dan kita mencarinya di hal-hal yang besar dengan pewahyuan yang dalam sehingga kita lupa mengaplikasikan kebenaran-kebenaran yang sederhana dalam kehidupan kita.

Dan saya mau menunjukan dari awal sampai akhir bahwa kasih dan anugrah Tuhan selalu ada dalam kehidupan saya dan itu yang mungkin menjadi benang merah dari buku ‘Simple Truth’. Orang yang membaca buku ini akan melihat hal sederhana yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan saya, tidak ada sesuatu yang “wow”, tidak ada mujizat yang tampak luar biasa hebatnya namun dari hal-hal sederhana yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan saya, sampai sekarang saya berusia 47 tahun masih tetap merasakan anugrah dan kebaikan Tuhan.

Siapa orang yang paling memotivasi seorang Sidney Mohede dalam menulis buku ini?

Nomer satu tentunya keluarga saya, setiap halaman dari buku ini itu saya tulis dari cara berpikir bahwa saya menulis ini untuk keluarga saya, untuk dapat meninggalkan sesuatu bagi anak-anak saya, itulah motivasi saya yang paling besar.

Yang ke -2 yang memotivasi saya adalah Yenny Johan, seseorang yang bertanggung jawab dan berperan sangat besar membuat ‘Simple Truth’ ini menjadi kenyataan. Membutuhkan waktu 18 bulan untuk menyelesaikan proyek ini. Sehingga simple truths tidaklah sesederhana itu.Untuk itu saya sangat mengucap syukur.

Apa tanggapan keluarga saat mereka tahu anda menulis buku?

Ada satu video di Youtube channel saya yang rilis 29 November, tentang interview pertama saya dengan keluarga. Jadi video yang berdurasi 12 menit itu terdapat sesi tanya jawab dari ke 3 anak saya dan istri, walau sesungguhnya saya biasanya sangat private untuk my personal life, namun teman-teman bisa melihat kenapa saya bisa seperti ini hari ini karena mereka , mereka sangat mengasihi saya dan selalu mendukung dengan apa yang saya lakukan dan menunjukkan sisi yang lain dari keluarga Mohede.

Sesulit apa proses penulisan buku ini?

Sama seperti menulis lagu membutuhkan kedisiplinan tingkat tinggi untuk bisa konsisten menulis lagu, dan sudah 24 tahun saya menulis lagu dari ratusan lagu yang ditulis ternyata menulis buku itu sebuah tantangan yang jauh lebih lagi, minimal ada benang merahnya dan perlu pemikiran yang cukup panjang, harus masuk akal dari satu chapter ke chapter berikutnya dari awal ke akhir dan lain sebagainya.

Waktu juga memiliki peran yang sangat besar untuk saya bisa menyelesaikan buku ini, sedangkan jadwal saya sangat padat, selama 18 bulan ini banyak diundang pelayanan. Dan seungguhnya dalam karya apapun membutuhkan ruang dan kepala yang tenang untuk bisa menulis dan lain sebagainya, itu sebabnya saya sangat berterima kasih kepada Yenny Johan karena beliau yang selalu mendorong saya dari belakang, supaya bisa diselesaikan, jika saya dibiarkan sendirian, sepertinya kita akan press conference ini di tahun 2054.

Dengan semua perubahan yang dibawa karena pandemi COVID-19, bagaimana Anda beradaptasi dalam pembuatan buku ini?

Sebenarnya awal tahun ini sebelum pandemi masuk prosesnya sudah cukup rampung dan kita mulai kepada proses yang buat saya paling lama juga yaitu Proofreading. Namun dengan adanya pandemi membuat kami sangat terfokuskan karena harus Work From Home, dan ini sangat membantu ada Blessing Indisquise (berkat terselubung).

Di buku ini ada 14 chapter, mana diantaranya yang paling bermakna buat seorang Sidney Mohede

Mungkin 2 chapter terakhir Surrender Man dan There is more to Our Story karena chapter-chapter  itu lebih menunjukkan musim saya sekarang, dimana dalam kemenangan dan dalam kesesakkan Tuhan baik, kita sering menulis dari segi kemenangan atau yang suksesnya saja , yang bagus-bagusnya saja, tetapi saya juga ingin menunjukkan pada teman-teman bahwa penyakit sayapun belum ada obatnya malah tiap tahun seperti yang dokter katakan kondisinya makin menurun, tetapi dari segi itupun saya tetap menulis bahwa There is More to Our Story akan ada lebih banyak lagi kisah dibalik ini semua, akhir kehidupan kita bukanlah akhir , walaupun nanti kita “bernafas” untuk yang terakhir kalinya cerita kita pun tidak selesai disini, kita akan tetap bersama dengan Bapa sampai kepada kekekalan.

Itu yang saya mau teman-teman yang membacanya dapat menangkap bahwa ditengah-tengah badai Tuhan tetap pegang kendali dan Tuhan kita tetap baik.

Untuk Songs Story, dari sekian banyak lagu mengapa 10 lagu ini yang terpilih masuk ke dalam buku?

Saya ingat itu hal yang cukup sengit karena saya sudah menulis ratusan lagu dan memang yang sepuluh ini lebih kepada Fans Favourite.

Apa perasaan dan harapannya dengan rilisnya buku ‘Simple Truth’ ini ?

Saya sangat luar biasa gelisah sebelum buku ini rilis karena saya telah meluncurkan banyak album dalam 30 tahun terakhir tetapi tidak pernah membayangkan bahwa saya akan meluncurkan sebuah buku, jadi ini sesuatu yang pertama kali saya lakukan dan merupakan tantangan bagi saya. Saya menyukai tantangan dalam kehidupan, saya merasa kita tidak akan bertumbuh jika kita “nyaman” tapi kita akan bertumbuh saat ada tantangan.

Pada waktu buku ini akan rilis saya berdoa yang membaca bisa melihat Yesus, kebaikan dan anugerah Tuhan dalam setiap halaman. Jika buku ini bisa membuat saudara lebih mendekat, melihat dan sadar akan kebaikan Tuhan dalam kehidupan saudara, maka saya “sukses” dalam menulis buku ini.